Pengertian Routing
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai
ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat
di-routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah
perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.
Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang
namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai
alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host
tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data
sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan
dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan
pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing
tidak langsung.
Keuntungan Statik
Routing
1. Meringankan kerja prosesor yg ada pd router
2. Tidak ada Bandwidth yang digunakan untuk pertukaran
informasi isi tabel routing antar router
3. Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya
Kerugian Statik
Routing
1. Admin harus mengetahui informasi tiap2 router yg
terhubung jaringan
2. Jika terdapat penambahan/perubahan topologi
jaringan admin harus mengubah isi tabel routing
3. Tidak cocok untuk jaringan yang besar
Tabel Routing
Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana
sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan
berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk
meneruskan paket ke alamat tujuan.
Jika jaringan tujuan, terhubung langsung (directly
connected) di router, Router sudah langsung mengetahui port yang harus
digunakan untuk meneruskan paket.
Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung di badan
router, Router harus mempelajari rute terbaik yang akan digunakan untuk
meneruskan paket. Informasi ini dapat dipelajari dengan cara :
1. Manual oleh “network administrator”
2. Pengumpulan informasi melalui proses dinamik dalam
jaringan.
ROUTING STATIC
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki
tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para
administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana
yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik
murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam
forwarding table di setiap router yang berada di jaringan
tersebut.
Penggunaan routing
statik dalam sebuah jaringan yang kecil
tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa
entri yang perlu diisikan pada forwarding table di
setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus
melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak
sedikit dalam jaringan yang besar.
Kekurangan dan kelebihan dari Routing
Statis diantaranya sebagai berikut:
Dilihat dari Segi
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Penggunaan Next Hop
|
Dapat mencegah terjadinya error dalam meneruskan paket ke router tujuan
apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan
banyak router. Itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu
IP Address router tujuan.
|
static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup
atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari
network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari
interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
|
Penggunaan exit interface
|
Proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena
router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface
yang sesuai pada routing table
|
Kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router
terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana
tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan
terjadi eror
|
Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.
Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
ROUTING DINAMIS
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Macam-Macam dari Routing Dinamis
(Dynamic Router) adalah
·
RIP (Routing Information Protocol)
·
IGRP (Internal Gateway Routing Protokol)
·
OSPF (Open Shortest Path First)
·
BGP (Border Gateway Protokol)
Berikut ini tabel perbedaan yang
spesifik untuk kedua jenis routing:
Routing
Statik
|
Routing
Dinamik
|
Berfungsi
pada protocol IP
|
Berfungsi
pada inter-routing protocol
|
Router
tidak dapat membagi informasi routing
|
Router
membagi informasi routing secara otomatis
|
Routing
table dibuat dan dihapus secara manual
|
Routing
table dibuat dan dihapus secara otomatis
|
Tidak
menggunakan routig protocol
|
Terdapat
routing protocol, seperti RIP atau OSPF
|
Microsoft
mendukung multihomed system seperti router
|
Microsoft
mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
|
0 komentar:
Posting Komentar